
Pendidikan dan kebudayaan merupakan dua pilar penting dalam membangun karakter bangsa. Di SMAN 1 Maja, program P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) merupakan salah satu upaya mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan pendidikan dalam satu kesatuan yang harmonis. Dengan mengusung tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya”, kegiatan seperti senam Anak Indonesia Hebat, gerakan Sekolah Sehat, dan senam kreasi menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada para siswa.
Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk kepribadian dan karakter peserta didik. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan harus mampu menciptakan manusia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Dalam konteks ini, kebudayaan berperan penting dalam mendukung tujuan pendidikan. Di SMAN 1 Maja, program P5 mengintegrasikan budaya lokal ke dalam pendidikan formal, agar siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengenal dan menghargai budayanya sendiri.
Sebagai contoh, kegiatan senam Anak Indonesia Hebat tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik siswa, tetapi juga mengajarkan mereka akan pentingnya kebersamaan dan disiplin. Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kegiatan fisik yang teratur dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik siswa, serta memperkuat rasa kebersamaan dalam komunitas (Kemdikbud, 2022).
Program P5 di SMAN 1 Maja dimaksudkan untuk memperkuat profil pelajar Pancasila. Didalamnya, siswa diajarkan untuk memiliki sikap yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, toleransi, dan keadilan. Kegiatan senam kreasi yang dilakukan di sekolah tidak hanya melatih fisik, tetapi juga kreativitas dan kerjasama antar siswa. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sekolah yang menerapkan kegiatan ekstrakurikuler yang berbasis pada kebudayaan lokal cenderung memiliki tingkat partisipasi siswa yang lebih tinggi dalam kegiatan sosial dan budaya (BPS, 2022).
Salah satu contoh spesifik dari penerapan P5 di SMAN 1 Maja dengan kepala sekolah Ibu Dra. Hj. Tuti Tuarsih, M.Pd, fasilitator kelas X Ibu Agustina Dwijaya, S.Pd dan Bapak Sayyid, S.Pd, kelas XI Bapak Dede Imanudin, S.Pd dan Bapak Muhamad Munawir, S.Pd, kelas XII Ibu Fahra Putri Ardita dan Ibu Rifdah, S.Pd serta pendamping masing-masing wali kelas X, XI, XII yaitu ketika siswa melakukan senam kreasi yang menggabungkan gerakan tradisional dengan gerakan modern. Kegiatan ini tidak hanya membuat siswa lebih aktif secara fisik, tetapi juga memperkenalkan mereka pada warisan budaya Indonesia. Dengan cara ini, siswa belajar untuk menghargai budaya mereka sambil tetap mengikuti perkembangan zaman.
Esensi dari pendidikan sejati adalah membebaskan dan memanusiakan manusia, seperti yang dinyatakan oleh Ki Hadjar Dewantara. Pendidikan yang berbasis budaya akan mencetak generasi yang tidak terasing dari akar budayanya sendiri, namun tetap siap menghadapi tantangan global. Di sinilah letak pentingnya keselarasan antara kebijakan pendidikan dan penguatan budaya lokal, agar siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga bijak dalam sikap dan perilaku.
Melalui kegiatan P5, sekolah bukan lagi sekadar tempat belajar, tetapi menjadi pusat internalisasi nilai-nilai Pancasila. Inilah wajah pendidikan merdeka, yang memberikan ruang bagi kreativitas, mengasah empati, dan menumbuhkan kesadaran sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang besar dan beragam.
Gerakan Sekolah Sehat di SMAN 1 Maja merupakan bagian integral dari program P5. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan mendukung perkembangan fisik dan mental siswa. Menurut data dari WHO, lingkungan sekolah yang sehat dapat meningkatkan prestasi akademik siswa hingga 20% (WHO, 2022). Di SMAN 1 Maja, gerakan ini diimplementasikan melalui berbagai kegiatan, seperti penyuluhan kesehatan, pemeriksaan kesehatan rutin, dan kampanye hidup bersih dan sehat.
Salah satu contoh keberhasilan gerakan Sekolah Sehat di SMAN 1 Maja adalah peningkatan kesadaran siswa tentang pentingnya pola makan sehat. Melalui penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, siswa diajarkan tentang gizi seimbang dan pentingnya menghindari makanan cepat saji. Hasil survei yang dilakukan oleh sekolah menunjukkan bahwa 75% siswa kini lebih memilih makanan sehat dibandingkan makanan junk food setelah mengikuti program ini.
Pendidikan dan kebudayaan saling berkaitan dalam membangun karakter bangsa. Melalui program P5 di SMAN 1 Maja, siswa tidak hanya dibekali dengan pengetahuan akademis, tetapi juga nilai-nilai kebudayaan yang dapat membentuk kepribadian mereka. Kegiatan senam Anak Indonesia Hebat, gerakan Sekolah Sehat, dan senam kreasi menjadi sarana yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa. Dengan demikian, SMAN 1 Maja tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan mencintai kebudayaan mereka.
Mari kita dorong terus semangat gotong royong antara pendidik, orang tua, dan masyarakat dalam menyukseskan kegiatan P5. Karena masa depan bangsa ditentukan oleh generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter dan berbudaya.
Penulis: Mulyasaroh, Fahra Putri Ardita, Lukman Nulhakim