Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah, menegaskan bahwa keamanan dan ketertiban menjadi pondasi utama dalam mendorong pembangunan daerah. Hal tersebut ia sampaikan saat mendampingi Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarhakam) Polri, Komjen Polisi Muhammad Fadil Imran, dalam kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Bai Mahdi Soleh Ma’mun di Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Selasa (5/8/2025).
Komjen Polisi Muhammad Fadil Imran hadir bersama Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto. Rombongan tiba menggunakan helikopter dan disambut langsung oleh Bupati Serang selaku Ketua Yayasan Ponpes Bai Mahdi Soleh Ma’mun, Kapolres Serang Kabupaten AKBP Condro Sasongko, Kapolresta Serang Kota Kombes Pol Yudha Satria, Kapolres Cilegon AKBP Martua Raja Taripar Laut Silitonga, para kepala OPD Kabupaten Serang, serta ratusan santri dan santriwati.
Dalam sambutannya, Bupati Ratu Zakiyah menekankan pentingnya peran kepolisian sebagai penjaga stabilitas kamtibmas. “Kami terbuka untuk arahan, sinergi dan kolaborasi yang lebih dekat dengan unsur Polri untuk menciptakan Kabupaten Serang yang aman, tertib, dan kondusif bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga berharap Komjen Polisi Muhammad Fadil Imran dapat memberikan motivasi dan penguatan moral bagi jajaran kepolisian di wilayah Kabupaten Serang yang mencakup Polresta Serang Kota, Polres Serang Kabupaten, dan Polres Cilegon. “Kami juga harap ke depan bisa senantiasa menetapkan pelayanan yang humanis, profesional, dan berintegritas tinggi,” tandasnya.
Selain itu, Bupati Ratu Zakiyah meminta agar para pelajar, santri, dan santriwati Ponpes Bai Mahdi Soleh Ma’mun mendapat arahan dan dorongan semangat dari Kabarhakam Polri. “Termotivasi juga untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak diinginkan terutama perilaku menyimpang, penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang, juga menghindari pembullyan dan lain sebagainya,” paparnya.
Menanggapi hal tersebut, Komjen Polisi Muhammad Fadil Imran mengingatkan para santri untuk bijak dalam menggunakan media sosial. “Hati-hati dalam masa keterbukaan informasi sekarang pandailah dalam menerima informasi, karena bukan hanya berbahaya bagi pribadi, kadang-kadang sosial media ini bisa memecah belah umat, banyak peristiwa-peristiwa yang sengaja di-posting yang bertujuan untuk memecah belah. Mari kita tetap menjaga persatuan,” ucapnya.
Menurutnya, pondok pesantren memiliki peran penting bukan hanya sebagai tempat menimba ilmu agama, tetapi juga sebagai penjaga akal sehat, benteng nurani, dan kedamaian, sejalan dengan semangat Presiden Prabowo dalam asta cita membangun bangsa yang kuat, berakal, dan bermartabat. “Kami di bawah Kapolri melalui kamtibmas bersinergi dengan masyarakat, untuk terus menjaga keamanan. Pondok ini bukan hanya untuk tempat belajar, tapi pondok ini biasanya menjadi central informasi,” paparnya.
Komjen Fadil Imran meyakini jika santri merasa aman, maka bangsa akan damai. “Jika guru dihormati maka masyarakat akan senang. Moral etika di pondok pesantren sangat dihargai, pengasuh sangat dihormati, saya kira ini yang harus dipertahankan oleh anak-anakku sekalian. Kita terus maju dan berkembang,” tuturnya.
Sebagai bentuk motivasi, Kabarhakam Polri memanggil empat santri dan santriwati untuk menerima hadiah, salah satunya berupa pembiayaan SPP hingga lulus sekolah. (rls. Diskominfo Kab. Serang)