
TANGERANG – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) mengungkapkan bahwa pemerintah Arab Saudi telah mendeportasi 193 Pekerja Migran Indonesia (PMI) nonprosedural akibat pelanggaran dokumen izin tinggal atau overstay di negara tersebut.
Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, menjelaskan bahwa seluruh PMI yang dideportasi telah dipulangkan ke Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pada Sabtu (15/3/2025) dini hari.
“Kami akan pastikan bahwa seluruh PMI yang terdiri dari 193 orang ini, akan kita kawal kepulangannya sampai di rumah mereka masing-masing,” ujar Karding.
ia menyampaikan bahwa pemulangan ratusan PMI ini, serta upaya penjemputan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, merupakan wujud nyata dari komitmen negara dalam memberikan perlindungan kepada seluruh warganya.
“Maka kepada mereka (PMI) dari luar kota yang tidak dijemput oleh keluarganya, hari ini akan kita tampung di tempat penampungan kita di BP3MI Banten. Jadi dipastikan aman,” katanya.
BACA JUGA: https://diksinews.id/pemerintah-resmi-majukan-libur-lebaran-mulai-21-maret-2025/
Karding menjelaskan bahwa para PMI yang dideportasi oleh pemerintah Arab Saudi merupakan mereka yang tidak memiliki izin tinggal resmi atau telah melebihi masa izin tinggal (overstay).
Ia juga mengungkapkan bahwa sekitar 80 persen dari pekerja migran yang dipulangkan tersebut adalah perempuan, dan sebagian dari mereka telah menjalani hukuman atau masa tahanan di Arab Saudi.
“Diketahui PMI ini ada yang sakit karena mungkin kelelahan dan ada juga sebagian mereka sakit karena diborgol. Memang begitu, kalau di penjara sana karena mereka dianggap sudah ilegal oleh otoritas yang ada di negara mereka bekerja atau di daerah mereka diperlakukan seperti itu,” jelasnya.
Secara keseluruhan, otoritas Arab Saudi telah mendeportasi sekitar 1.206 PMI ke Indonesia. Pada tahap pertama, sebanyak 545 pekerja migran telah dipulangkan lebih dulu.
Karding menambahkan bahwa proses pemulangan bagi PMI yang mengalami permasalahan ini akan terus dilakukan secara bertahap hingga seluruhnya dapat kembali ke tanah air.
“Sebelumnya ada 545 yang sudah sekitar seminggu yang lalu dan masih ada sekitar 468 orang dari seluruh total yang ada. Pemulangan khusus dari Jeddah ini ada 1.206 pekerja migran Indonesia,” pungkasnya. (red)