KOTA SERANG – Bank Pembangunan Daerah Banten (Bank Banten) menutup tahun buku 2024 dengan capaian positif. Laba bersih perusahaan meningkat signifikan menjadi Rp39,33 miliar, tumbuh 47 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp26,59 miliar.
Peningkatan ini tidak lepas dari pertumbuhan kredit yang disalurkan serta peningkatan kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan. “Dalam dua tahun terakhir Bank Banten mencapai kinerja keuangan terbaik yang ditopang oleh tumbuhnya penyaluran kredit dan kinerja keuangan berkat dukungan semua pihak,” ujar Direktur Utama Bank Banten, Muhammad Busthami, dalam Public Expose dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk, yang digelar di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Kamis (10/4/2025).
BACA JUGA: https://diksinews.id/banten-dan-jakarta-jalin-kerja-sama-atasi-banjir-sampah-dan-transportasi/
Menurut Busthami, hingga akhir 2024, penyaluran kredit Bank Banten tercatat sebesar Rp3,85 triliun, sementara penghimpunan dana pihak ketiga meningkat menjadi Rp1,11 triliun. “Di akhir tahun 2024, penyaluran kredit tumbuh menjadi Rp3,85 triliun. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga naik menjadi Rp1,11 triliun,” tambahnya.
Agenda RUPS tahun ini mencakup lima mata acara utama. Di antaranya adalah persetujuan atas laporan tahunan, termasuk laporan keuangan dan laporan pengawasan dewan komisaris tahun 2024, serta penetapan penggunaan laba bersih. Selain itu, juga dibahas penunjukan akuntan publik untuk audit tahun buku 2025, penyampaian laporan penggunaan dana hasil PUT ke-6 dan ke-7, serta persetujuan perubahan pengurus Perseroda.
“Terakhir adalah persetujuan perubahan pengurus Perseroda,” ungkap Busthami.
Tak hanya RUPS tahunan, turut digelar juga RUPS luar biasa dengan satu agenda khusus, yaitu persetujuan penambahan modal melalui PUT ke-8. Penambahan ini termasuk pemberian hak memesan efek terlebih dahulu dan rencana penyertaan modal dalam bentuk aset (inbreng) dari Pemerintah Provinsi Banten selaku pemegang saham pengendali, serta perubahan anggaran dasar perusahaan. (red)
