Lebak – Usaha batik khas Lebak, Batik 786, kini mulai merambah pasar digital. Berkat pendampingan dari mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 56 Universitas Bina Bangsa (UNIBA) yang tengah menjalankan program pengabdian di Desa Kolelet Wetan, Batik 786 resmi memulai langkah awal menuju digitalisasi melalui platform e-commerce Shopee.
Usaha batik cetak yang dirintis oWahid sejak 2020 ini sebelumnya hanya mengandalkan pemesanan langsung dan promosi dari mulut ke mulut. Dengan keterbatasan tersebut, pemasaran produk batik miliknya selama lima tahun terakhir belum bisa menjangkau konsumen yang lebih luas.
“Dulu saya hanya mengandalkan pesanan dari tetangga atau teman-teman yang tahu langsung. Tapi sekarang, saya jadi semangat karena anak-anak KKM bantu saya masuk jualan di Shopee. Saya nggak pernah kepikiran bisa jualan batik lewat internet dan tidak tahu cara berjualan di aplikasi tersebut,” ujar Wahid, Sabtu (26/7/2025).
Sebagai bagian dari program pemberdayaan UMKM lokal, mahasiswa KKM 56 tidak hanya membantu membuat akun Shopee untuk Batik 786, tapi juga menyusun program pelatihan agar Bapak Wahid bisa mengelola tokonya secara mandiri. Pelatihan tersebut direncanakan berlangsung dalam tiga kali pertemuan selama masa KKM.
Materi pelatihan meliputi cara mengunggah katalog produk lengkap dengan deskripsi yang menarik, teknik penataan tampilan toko agar lebih menarik minat pembeli, hingga simulasi pemesanan, pembayaran, dan pengiriman produk kepada konsumen.
Dengan pendampingan yang diberikan, diharapkan Batik 786 dapat menjangkau pasar yang lebih luas, bersaing di dunia digital, dan menjadi salah satu ikon batik khas Lebak yang dikenal secara nasional bahkan internasional.
Langkah ini menjadi bukti nyata kontribusi akademisi dalam mendukung kemajuan UMKM berbasis budaya lokal, sekaligus memperkuat nilai ekonomi kreatif di tengah masyarakat. (red)
