
SERANG – Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan serta kualitas kinerja aparatur pemerintah, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Serang terus melakukan pembenahan melalui sistem pengawasan dan evaluasi yang terintegrasi, Rabu (30/4/2025).
Kepala BKPSDM Kabupaten Serang, Surtaman mengatakan, pihaknya sudah membuat aplikasi SIPKerja untuk memantau kehadiran pegawai. Aplikasi ini terhubung dengan titik koordinat pegawai saat melakukan absensi. Jadi, ASN tidak bisa memanipulasi absensi ketika di luar kantor.
Selain melakukan pemantauan melalui SIPKerja, pihaknya juga melakukan pemantauan langsung ke OPD. Pemantauan dilakukan untuk memastikan ASN masuk kantor dan tidak hanya mengakali absensi datang dan pulang saja.
BKPSDM juga membuka aduan dari masyarakat terkait indisipliner pegawai. “Kita akan tindaklanjuti jika ada aduan dari masyarakat, tapi Alhamdulillah beberapa tahun ini tingkat indisipliner pegawai menurun,” ujarnya.
Melalui program BKPSDM menyapa pegawai yang dilakukan rutin setiap bulan, pihaknya juga akan menyosialisasikan slogan ASN Berkhlak. Yakni berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, loyal, dan adaptif. Sehingga, para ASN tidak memikirkan hal lain di luar Tupoksinya dan meminimalisasi angka indisipliner.
Kemudian, untuk mengantisipasi terjadinya kasus perselingkuhan di ASN, pihaknya akan membuat pakta integritas sebagai komitmen bersama dengan semua kepala OPD. Para kepala OPD akan menjadi pelaku utama sebagai atasan untuk melakukan pembinaan kepada pegawainya supaya tidak terjadi perselingkuhan kerja. “Jadi begitu ditemukan adanya indikasi yang mengarah pada perselingkuhan, kepala OPD langsung memanggil untuk melakukan pembinaan,” jelasnya.
Untuk melakukan penilaian kinerja, BKPSDM sudah menggunakan sistem online yakni melalui aplikasi E-Kinerja. Setiap ASN diwajibkan membuat rencana kerjanya masing-masing dalam kurun waktu satu tahun. Kemudian, kinerja mereka dinilai oleh pimpinannya masing-masing secara berjenjang. “Dalam setahun Alhamdulillah hasil penilaian kinerja ASN rata-rata baik semua, dari 10 ribu ASN tidak lebih dari lima ASN yang penilaiannya buruk,” ungkap Surtaman.
Surtaman menjelaskan, setiap ASN membuat laporan kinerjanya masing-masing sesuai dengan perencanaan dan diupload melalui aplikasi. “Penilaiannya berjenjang, kalau staf berarti dinilai oleh eselon IV, eselon IV dinilai oleh eselon III, kemudian eselon III dinilai oleh eselon II, nah eselon II dinilai oleh Sekda,” imbuhnya. (Adv)