Efek Diskon Listrik, Pandeglang Alami Deflasi di Awal Tahun

PANDEGLANG – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan atau diskon tarif listrik pada awal tahun 2025 berdampak pada turunnya Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kabupaten Pandeglang, yang menyebabkan terjadinya deflasi pada Januari dan Februari 2025, Sabtu (8/3/2025).

Deflasi ini terjadi dalam berbagai ukuran, baik secara tahunan (year-on-year/y-on-y), bulanan (month-to-month/m-on-m), maupun berdasarkan tahun kalender (year-to-date/y-to-d). Pada Januari 2025, inflasi tahunan di Pandeglang tercatat sebesar 1,73 persen, sementara tingkat deflasinya mencapai 0,37 persen.

Kepala BPS Pandeglang, Achmad Widjianto, menjelaskan bahwa pada Februari 2025, Pandeglang mengalami inflasi negatif atau deflasi tahunan sebesar 0,27 persen, dengan IHK berada di angka 104,78. Sementara itu, tingkat deflasi bulanan pada Februari tercatat sebesar 1,07 persen.

“Jadi pada bulan Februari masih terjadi deflasi ataupun inflasi negatif. Dan ini kalau kita lihat di tahun 2025 ini, 2 bulan pertama, bulan Januari juga menunjukkan inflasi yang negatif ataupun deflasi. Dan bulan kedua bulan Februari ini terjadi inflasi juga yaitu 1,07 persen,” terangnya.

BACA JUGA: https://diksinews.id/pemkab-pandeglang-siapkan-lahan-baru-untuk-tpa/

Secara keseluruhan, deflasi tahunan terjadi akibat penurunan harga yang tercermin dari turunnya indeks pada kelompok pengeluaran, khususnya sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, yang mengalami penurunan sebesar 21,14 persen.

Beberapa komoditas utama yang berkontribusi terhadap deflasi bulanan pada Februari 2025 di antaranya adalah tarif listrik, tomat, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, pakaian muslim wanita, daging ayam ras, jengkol, telur ayam ras, dan terong.

“Tarif listrik terjadi deflasi minus atau deflasi 26,49 dengan andil -0,65. Sebagaimana kita ketahui bahwa Januari-Februari, PLN melakukan diskon ataupun penurunan tarif sebesar kurang lebih 50 persen. Sehingga penurunan ini sangat menyumbang terjadinya deflasi,”ujarnya.

Pada tahun 2024, Pandeglang mengalami tren deflasi yang berlangsung selama lima bulan berturut-turut, mulai dari Mei hingga September. Kondisi ini berdampak pada perlambatan laju pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. (red)

jasa pembuatan website