Kenaikan Tarif Parkir di Pasar Rangkasbitung Tuai Keluhan Warga

Foto: IG/ @inforangkasbitung

LEBAK – Sejumlah warga mengungkapkan keluhan mereka terkait kenaikan tarif parkir di Pasar Rangkasbitung yang mulai berlaku sejak 5 Maret. Tarif parkir untuk kendaraan roda dua yang sebelumnya Rp2.000 untuk dua jam pertama kini naik menjadi Rp3.000.

Sementara itu, tarif parkir kendaraan roda empat mengalami kenaikan dari Rp2.000 menjadi Rp4.000 untuk durasi yang sama. Banyak warga menilai kebijakan ini cukup memberatkan, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih lesu.

Salah satu warga Rangkasbitung, Randy mengaku keberatan dengan kenaikan tarif tersebut. Ia merasa tidak mendapatkan penjelasan yang jelas mengenai alasan kenaikan dan menyesalkan kurangnya sosialisasi dari pihak terkait.

“Keberatan sih, alasannya ya memang kenapa harus dinaikkan? Tidak ada sosialisasi kenaikan tarif parkir. Maunya kembali normal saja, Rp2.000 lagi,” ujar Randy dilansir dari  RRI di Rangkasbitung, Sabtu (8/3/2025).

BACA JUGA: https://diksinews.id/buang-sampah-sembarangan-warga-langsung-diciduk-petugas/

Sejalan dengan Randy, Lisa, warga Ona Rangkasbitung, juga mengungkapkan keterkejutannya karena tidak mendapat informasi sebelumnya mengenai kenaikan tarif parkir di pasar tersebut. Menurutnya, tarif Rp3.000 terlalu tinggi dan tidak sebanding dengan fasilitas serta kondisi parkir di Pasar Rangkasbitung.

“Menambah beban saja karena kenaikan ini tidak sesuai. Parkir di lahan negara seharusnya tidak naik karena masyarakat sudah membayar pajak jalan dan pasar. Kenapa harus bayar parkir lagi? Ini tidak sesuai,” terangnya.

Lisa juga meminta pemerintah untuk menindak parkir liar di sekitar area pasar. Menurutnya, penetapan tarif parkir di Pasar Rangkasbitung sebaiknya mempertimbangkan daya beli masyarakat Lebak, yang masih relatif rendah.

Hingga kini, pihak pengelola parkir maupun pemerintah belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan warga. Masyarakat berharap adanya evaluasi terhadap kebijakan kenaikan tarif parkir agar tidak semakin membebani kondisi ekonomi mereka. (red)

jasa pembuatan website