Rabu, September 3, 2025
BerandaBantenKKM 72 Desa Damping UNIBA Gelar Seminar Nasional Soroti Peran Orang Tua...

KKM 72 Desa Damping UNIBA Gelar Seminar Nasional Soroti Peran Orang Tua dan Siswa Menuju Indonesia Emas 2045

Persoalan pendidikan masih menjadi pekerjaan rumah besar menjelang dua dekade menuju Indonesia Emas 2045. Melihat pentingnya peran orang tua dalam mendampingi proses belajar anak, Kelompok KKM 72 Desa Damping UNIBA menggelar Seminar Nasional bertema “Pentingnya Kesadaran Pendidikan bagi Orang Tua dan Siswa untuk Menuju Indonesia Emas 2045”, Minggu (27/7/2025) di Sanggar Seni Ponda Rahayu, Damping Pamarayan.

Ketua Kelompok KKM 72, Faturohman, menegaskan bahwa seminar ini lahir dari keprihatinan terhadap minimnya pemahaman orang tua dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka, terutama di era digital.

“Seminar pendidikan ini bukan hanya seremonial semata, melainkan bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap rakyat. Pendidikan adalah pondasi masa depan. Tanpa dukungan orang tua dan kesadaran belajar dari siswa, cita-cita Indonesia Emas akan menjadi angan,” ujar Fatur dalam sambutannya.

Acara ini dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari orang tua, siswa, tokoh masyarakat, dan perangkat desa. Hadir sebagai narasumber utama, Prof. Dr. Ir. H. Furtasan Ali Yusuf, SE., S.Kom., MM., yang juga merupakan Dewan Pembina Yayasan UNIBA dan Anggota Komisi X DPR RI.

Dalam paparannya, Furtasan menyampaikan bahwa pembangunan sumber daya manusia menuju 2045 tidak cukup hanya dengan memperluas akses pendidikan, tetapi juga harus disertai dengan kesadaran penuh dari seluruh pihak.

“Pendidikan ibarat investasi yang tidak bisa langsung dinikmati sekarang, tapi akan sangat berguna di masa depan,” ungkap Furtasan. Ia menambahkan, “Tidak ada alasan untuk tidak sekolah. Harus punya kesadaran sendiri, bukan karena paksaan. Belajar itu wajib, dan mendidik adalah kewajiban orang tua.”

Seminar ini dirancang interaktif, tidak hanya ceramah satu arah, tetapi juga diisi dengan diskusi kelompok antara orang tua dan siswa serta simulasi kasus nyata yang kerap terjadi di rumah, seperti anak yang malas belajar atau orang tua yang terlalu menuntut.

Data menunjukkan, anak-anak yang mendapat dukungan penuh dari orang tua memiliki prestasi 40% lebih baik dibanding yang tidak. Namun, masih banyak orang tua yang belum memahami pentingnya pendampingan belajar di rumah.

“Banyak orang tua merasa tugas mereka selesai setelah membayar biaya sekolah. Padahal, keterlibatan di rumah sangat krusial,” ujar Prof. Ahmad Wijaya dari ITB dalam kutipan yang disampaikan pada seminar tersebut.

Berita Terkait
- Advertisment -
jasa pembuatan website

Terbaru