
Kota Serang – Pemerintah Kota Serang tengah mengembangkan program “Serang Mengaji” sebagai bagian dari upaya pembentukan karakter religius di kalangan masyarakat, khususnya pelajar. Program ini mendorong kebiasaan membaca Al-Qur’an atau kitab suci lainnya selama 5 hingga 15 menit sebelum kegiatan belajar-mengajar dimulai.
Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, menjelaskan bahwa fokus utama dari “Serang Mengaji” adalah pada dua kegiatan, yakni Magrib Mengaji dan Subuh Mengaji.
“Ini akan kami dorong supaya bisa jadi budaya. Anak-anak baca Al-Qur’an dulu sebelum belajar, ini bagian dari membangun karakter sejak dini,” ujar Agis pada Minggu (8/6/2025).
Dengan menghadirkan kegiatan Magrib dan Subuh Mengaji di lingkungan tempat tinggal serta pembacaan Al-Qur’an sebelum jam pelajaran di sekolah, program ini diharapkan dapat memperkuat karakter religius dan membangun suasana spiritual yang positif sejak usia dini.
“Pemerintah Kota Serang akan mengawal program ini melalui dukungan kebijakan yang konkret,” tambahnya.
Agis juga menyebutkan bahwa Peraturan Wali Kota dan surat edaran akan segera disusun untuk memperkuat pelaksanaan program di tingkat RT, RW, dan lembaga pendidikan.
Selain itu, dukungan anggaran melalui hibah untuk LPTQ serta program pembinaan khusus akan menjadi bagian dari skema pendampingan pemerintah guna mendukung tujuan tersebut.
Rencana pelaksanaan “Serang Mengaji” akan dibahas lebih lanjut dalam rapat kerja (Raker) LPTQ Kota Serang yang akan digelar setelah pelantikan pengurus baru. Salah satu agenda utamanya adalah penyusunan regulasi dan program pembinaan yang lebih terarah.
“Kita ingin semuanya berjalan serempak. Serang Mengaji bukan hanya program seremonial, tapi harus menjadi budaya yang mengakar,” tegas Agis. (red)