
TANGSEL – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung akses pendidikan yang inklusif dan terjangkau. Melalui Dinas Perhubungan, Tangsel resmi menambah jumlah armada bus sekolah gratis bagi pelajar, dari sebelumnya delapan unit menjadi sepuluh unit. Penambahan ini juga mencakup penyediaan dua unit bus khusus yang ramah bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, mengatakan bahwa penambahan armada ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam memperluas jangkauan layanan transportasi bagi pelajar. “Total sejumlah 10 unit, yang di mana di tahun-tahun sebelumnya awal 4 unit, terus kita tambah, alhamdulillah sekarang sudah ada 10 unit,” ujar Pilar saat melakukan pengecekan teknis di Kantor KIR Dishub Tangsel, Setu, Selasa (8/4/2025).
BACA JUGA: https://diksinews.id/pilar-bazar-murah-ramadan-tangsel-bantu-ringankan-masyarakat/
Pilar menjelaskan, dua unit bus di antaranya memang disiapkan khusus untuk melayani siswa berkebutuhan khusus. Ia menyebut kehadiran bus ABK ini sebagai solusi bagi para orang tua yang selama ini mengalami kesulitan dalam mencari transportasi aman dan ramah bagi anak-anak mereka. “Jadi kami persiapkan untuk anak berkebutuhan khusus ada dua bus. Itu alhamdulillah semua bus ini sangat bermanfaat, sangat diminati oleh anak-anak dan masyarakat, juga mudah-mudahan sangat membantu para orang tua dalam memberikan alternatif kendaraan umum,” katanya.
BACA JUGA: https://diksinews.id/respons-cepat-pilar-saga-tinjau-banjir-dan-salurkan-bantuan-ke-warga/
Bus sekolah gratis ini saat ini melayani enam rute yang tersebar di seluruh wilayah Kota Tangsel. Diharapkan, dengan adanya bus khusus ABK, anak-anak dengan autisme maupun disabilitas lainnya dapat menikmati perjalanan ke sekolah dengan lebih nyaman dan aman. Para petugas yang bertugas pun telah dibekali dengan pelatihan khusus untuk mendampingi anak-anak tersebut. “Karena biasanya ABK itu berangkat ke sekolah sama orang tuanya. Jadi kami kasih pelayanan khusus. Makanya dua bus ini khusus untuk ABK,” ujar Pilar.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh armada bus sekolah hanya dioperasikan untuk kebutuhan dalam kota dan tidak diperbolehkan digunakan untuk perjalanan ke luar daerah. Pada tahun sebelumnya, tercatat lebih dari 45.000 pelajar telah memanfaatkan layanan ini. “Kami lihat kalau ke depannya memang masih banyak yang berminat, belum terakomodir, ya kami buka opsi untuk menambah,” tandasnya. (red)