Rabu, September 3, 2025
BerandaBantenPenanganan Banjir Jadi Fokus Pemkot Tangsel dalam Pembahasan Perubahan APBD 2025

Penanganan Banjir Jadi Fokus Pemkot Tangsel dalam Pembahasan Perubahan APBD 2025

TANGSEL – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) terus memprioritaskan penanganan banjir sebagai bagian dari agenda strategis dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2025. Dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang tengah berlangsung bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Pemkot mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp25 miliar untuk penguatan program pengendalian banjir di berbagai titik rawan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel Bambang Noertjhajo menegaskan bahwa kebutuhan tambahan anggaran muncul sebagai respons atas dinamika cuaca dan kondisi lapangan yang berkembang. Meskipun dalam APBD murni tahun ini alokasi untuk banjir sudah tersedia, evaluasi teknis menunjukkan perlunya kegiatan tambahan yang bersifat antisipatif dan solutif.

“Kita di anggaran murni juga sudah menganggarkan untuk penanganan banjir, tapi karena melihat situasi yang berkembang kita hitung ulang. Menurut dinas terkait diperlukan beberapa kegiatan antisipatif dan solutif terhadap kondisi banjir-banjir yang kita hadapi. Harapannya kita bisa lebih mengontrol,” kata Bambang usai mengikuti Rapat Badan Anggaran di DPRD Kota Tangsel, Senin (14/7/2025).

Bambang menjelaskan bahwa usulan tambahan anggaran tersebut akan difokuskan untuk mendukung program-program prioritas yang digarap oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK), dengan estimasi kebutuhan sekitar Rp20 hingga Rp25 miliar.

“Ada beberapa segmen program penanganan banjir, kemungkinan sekira Rp20-25 miliar akan kita insight ke Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi untuk penanganan banjir. Ini kan tentunya masih kita diskusikan dengan DPRD,” paparnya.

Lebih lanjut, Bambang menegaskan bahwa penanganan banjir bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah kota semata, melainkan membutuhkan intervensi dan kolaborasi lintas daerah, termasuk pemerintah provinsi. Ia menyoroti bahwa dampak banjir di Tangsel juga dirasakan oleh warga di wilayah perbatasan, seperti Kota Tangerang.

“Ada beberapa kali diskusi yang difasilitasi provinsi, mereka juga memiliki pemahaman yang sama, cuma kita tidak bisa menunggu terus. Kita akan lakukan apa yang bisa dilakukan. Diskusi dan juga analisa teknis dilakukan, harapannya bisa melakukan melangkah bersama seputar penanganan banjir,” tuturnya.

Dengan langkah ini, Pemkot Tangsel berharap terbangun pemahaman dan kesepahaman lintas wilayah agar upaya penanganan banjir dapat dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Berita Terkait
- Advertisment -
jasa pembuatan website

Terbaru