PANDEGLANG – Selama bulan Ramadan, volume sampah di Kabupaten Pandeglang, Banten, mengalami lonjakan signifikan dibandingkan hari biasa. Peningkatan ini dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas konsumsi masyarakat selama bulan puasa, Jumat (14/3/2025).
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang, Winarno, mengungkapkan bahwa produksi sampah harian yang biasanya berkisar 180 ton, melonjak menjadi sekitar 240 ton per hari selama Ramadan.
Ia menjelaskan bahwa lonjakan ini terjadi akibat peningkatan konsumsi masyarakat, terutama dari sampah rumah tangga dan limbah pasar. “Kalau hari biasa itu sekitar 180 ton, tapi di bulan puasa ini bisa sampai 240 ton,” kata Winarno.
BACA JUGA: https://diksinews.id/bupati-pandeglang-ajak-warga-gemar-makan-ikan-untuk-tekan-stunting/
Winarno menjelaskan bahwa mayoritas sampah yang dihasilkan selama Ramadan berasal dari rumah tangga dan pasar. Untuk menangani volume sampah yang meningkat, pihaknya mengerahkan sekitar 30 hingga 40 armada pengangkut, termasuk truk dan pikap.
Seluruh sampah yang dikumpulkan dari berbagai wilayah di Pandeglang nantinya akan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol di Kecamatan Koroncong serta TPA Bojong Canar di Kecamatan Cikedal.
“Rata-rata sampahnya lebih ke organik, dan semuanya ditampung di TPA Bangkonol,” terangnya.
Ia mengungkapkan bahwa sampah organik yang dikumpulkan akan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, di antaranya diolah menjadi maggot serta Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP). Pemanfaatan BBJP ini juga mendukung program co-firing batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 2 Labuan.
“Kami bekerja sama dengan BUMD dan sudah menyiapkan lahan di TPA untuk pengolahan sampah organik menjadi maggot dan BBJP,” imbuhnya. (red)