SERANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang terus memaksimalkan kinerjanya dalam meningkatkan kesiapsiagaan penanganan bencana, meskipun dihadapkan pada kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. Di tengah pengurangan sejumlah kegiatan, BPBD terus menjalankan program prioritas, memperkuat kapasitas personel dan relawan, serta mempercepat waktu respons penanganan bencana dan kebakaran, Selasa (20/5/2025).

Plt Kepala BPBD Kabupaten Serang Ajat Sudrajat bersama Sekretaris BPBD Ade Ivan Munasyah memastikan bahwa penyesuaian anggaran dilakukan dengan selektif sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi penggunaan APBD dan APBN. Program-program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.

“Personel kita ada 253, mereka harus diberdayakan dan harus ditingkatkan kapasitas serta dilengkapi peralatannya,” kata Ivan.

Ia menambahkan, waktu respons BPBD dalam menangani bencana dan kebakaran kini semakin cepat, rata-rata hanya 6,7 menit. “Yang perlu dipahami terkait respons tim itu dalam mengelola informasi hasil koordinasi dengan pihak terkait sebelum kita mengirim personel ke lapangan. Jadi bukan begitu ada bencana kita langsung ada di lokasi,” ujarnya.

Ivan juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan seluruh personel yang ditugaskan secara bergilir. “Setiap apel kita sampaikan Danru dan Danton harus selalu siap ketika dibutuhkan. Jangan sampai ketika ada bencana dan kebakaran kita sibuk mencari personel, makanya kita berlakukan sistem piket,” jelasnya.

Disiplin kerja menjadi perhatian serius. BPBD bahkan memutus kontrak enam personel pada awal 2025 akibat sering tidak masuk kerja. “Kita sudah perjuangan honornya dan sudah kita usulkan agar bisa ikut tes PPPK. Kita sudah lakukan pembinaan tapi tetap tidak ada perubahan, maka dari hasil evaluasi maka kita berhentikan,” ungkap Ivan.

Sementara itu, Kepala Bidang Damkar BPBD Kabupaten Serang, Boyatno, melaporkan pihaknya telah menangani 132 kasus non kebakaran selama Januari hingga April 2025. Jenis kasus yang ditangani antara lain evakuasi hewan, melepas cincin yang tersangkut, dan mengambil barang milik warga yang tercebur ke saluran air.

“Ini murni laporan dari masyarakat yang masuk ke kita dan yang sudah kita tangani,” ujarnya.

Secara rinci, dari total kasus tersebut, sebanyak 41 kasus adalah evakuasi binatang, 66 kasus evakuasi sarang tawon, 13 kasus pelepasan cincin atau gelang, serta beberapa kasus evakuasi HP dari selokan. “Kita paling banyak melakukan penanganan di bulan April ini, ada 50 kasus. Sedangkan untuk Maret lalu ada 34 kasus, Februari 18 kasus, dan Januari 30 kasus non kebakaran yang kita tangani,” terang Boyatno.

Dalam pelaksanaannya, Bidang Damkar selalu menjalin kerja sama lintas instansi seperti Damkar dari daerah lain, BASARNAS, dan kepolisian. Selama periode yang sama, tercatat 13 kasus kebakaran terjadi, terdiri dari 10 kebakaran rumah dan tiga kebakaran industri.

Melalui berbagai upaya ini, BPBD Kabupaten Serang berkomitmen penuh dalam memberikan layanan kebencanaan yang tanggap dan profesional demi menjaga keselamatan warga di seluruh wilayah. (Adv)

jasa pembuatan website