
SERANG – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang menggelar Gerakan Pangan Murah di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Serang, Kecamatan Ciruas, pada Kamis (27/2/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kestabilan harga bahan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Kepala DKPP Kabupaten Serang, Suhardjo, menjelaskan bahwa penyelenggaraan Gerakan Pangan Murah di lingkungan Puspemkab Serang memberikan kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan pangan sebelum memasuki bulan suci Ramadan.
”Terlihat antusias warga berdatangan untuk membeli, mengingat puncak musim panen padi sekitar bulan Maret sampai April,”ungkapnya.
Suhardjo menjelaskan bahwa meskipun pada Februari sudah memasuki musim panen, hasilnya masih terbatas. Hal ini terlihat dari tingginya permintaan masyarakat terhadap beras dari Wilmar. “Padahal, selain beras Wilmar, kami juga menghadirkan beras dari Bulog serta dari penggiling padi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga memastikan bahwa Gerakan Pangan Murah akan kembali digelar jika terjadi kenaikan harga bahan pangan di pasaran. ”Kami segera akan adakan Gerakan Pangan murah lagi,” tambahnya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPP Kabupaten Serang, Mumun Munawaroh. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjaga ketersediaan pasokan serta stabilitas harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), terutama yang bertepatan dengan bulan Ramadan dan Lebaran Idul Fitri.
Mumun menjelaskan bahwa Gerakan Pangan Murah diselenggarakan sebagai langkah menjaga kestabilan pasokan serta harga pangan. Ia juga menekankan bahwa DKPP Kabupaten Serang merupakan bagian dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Jika terjadi lonjakan harga bahan pangan yang berpotensi memicu inflasi, TPID akan segera mengambil tindakan guna menekan laju inflasi di daerah.
“Semoga dengan adanya Gerakan Pangan Murah ini, kita dapat membantu menstabilkan atau bahkan menurunkan harga pangan di pasaran,” ujarnya.
Mumun mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya Gerakan Pangan Murah, yang dapat terwujud berkat kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Badan Pangan Nasional (BPN), PT Wilmar, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Bulog Sub Divre Serang, PT Phokpan, Kontak Tani Nelayan Andalan Indonesia (KTNA), serta kelompok tani (poktan).
Dalam kegiatan ini, harga pangan yang ditawarkan lebih terjangkau dibandingkan harga di pasaran, dengan selisih mencapai 10 hingga 20 persen lebih murah. Mumun merinci beberapa harga bahan pokok yang dijual, antara lain bawang merah seharga Rp35.000 per kilogram, beras merah Rp16.000 per kilogram, beras premium Rp73.000 per 5 kilogram, dan beras hitam Rp20.000 per kilogram. Selain itu, cabai rawit hijau dijual seharga Rp40.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp45.000 per kilogram, beras medium Rp12.500 per kilogram, tepung terigu Rp12.000 per kilogram, gula Rp17.500 per kilogram, serta tomat Rp6.000 per kilogram.
“Sedangkan cabai rawit merah dijual dengan harga Rp90.000 per kilogram, daging ayam Rp34.000 per kilogram, minyak goreng merek Kita Rp15.500 per liter, serta telur ayam Rp55.000 per 33 butir atau satu ikat. Selain itu, tersedia juga aneka sayur dan buah-buahan,” paparnya.
Ke depannya, pada 3 Maret 2025, Gerakan Pangan Murah akan kembali digelar dengan bekerja sama dengan perusahaan BUMN untuk menyediakan daging kerbau. “Mudah-mudahan nanti pada pertengahan bulan puasa, kegiatan ini bisa kembali terlaksana,” ucapnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, puluhan warga tampak antusias memanfaatkan Gerakan Pangan Murah ini, meskipun sosialisasinya masih kurang karena kegiatan digelar secara mendadak. “Gerakan Pangan Murah ini juga sekaligus untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa setiap kali terjadi kenaikan harga atau menjelang HBKN, kami akan mengadakan kegiatan serupa,”pungkasnya. (red)