
KOTA SERANG – Gubernur Banten Andra Soni merespons hasil survei kinerja 100 hari kepala daerah se-Jawa yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia pada Rabu (28/5/2025). Dalam survei tersebut, nama Andra Soni tercatat berada di urutan paling bawah dalam hal apresiasi publik terhadap kinerja gubernur.
Menanggapi hal tersebut, Andra menyampaikan bahwa hasil survei itu perlu dilihat sebagai masukan, bukan bahan pembanding antar kepala daerah.
“Bagi saya hasilnya itu perlu kita jadikan sebagai bahan pertimbangan, dan rasanya juga tidak elok juga antar kepala daerah dibanding-bandingkan,” kata Andra Soni kepada wartawan di Kota Serang, Minggu (1/6/2025).
Ia menekankan bahwa setiap wilayah di Pulau Jawa memiliki karakteristik persoalan yang tidak sama, sehingga strategi penanganannya pun tidak bisa disamaratakan.
“Namun terkait dengan hasil pembangunan terlalu cepat kalau kita nilai dalam 100 hari. Tapi bahwa kita mengukur optimisme masyarakat, insyaallah itu sudah benar,” ujar dia.
Lebih lanjut, Andra menjelaskan bahwa sejumlah langkah konkret sudah mulai dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten. Di antaranya menjalankan Instruksi Presiden Nomor 1 tentang efisiensi, termasuk percepatan operasional dua rumah sakit di wilayah Banten Selatan. Selain itu, beberapa program yang dijanjikan saat masa kampanye juga mulai dipersiapkan, termasuk kebijakan sekolah gratis yang akan diterapkan mulai tahun ajaran 2025/2026.
Ia juga menyinggung program unggulan bertajuk Bang Andra atau bangun jalan desa sejahtera, yang saat ini sedang dalam tahap awal pelaksanaan.
“Pembangunan jalan desa belum bisa kita laksanakan dalam 100 hari, karena kan harus menempuh berapa tahapan-tahapan. Salah satunya penganggaran dan sebagainya. Tapi dalam suatu kebijakan sudah kita buat,” kata Andra.
Dengan demikian, ia mengajak publik untuk melihat kerja pemerintahan secara utuh dan tidak hanya dari sisi capaian dalam kurun waktu yang singkat.